Sabtu, 19 Desember 2009

Menjadikan Kota Wisata Pendidikan - Sukabumi Belum Punya Ikon

KOTA Sukabumi yang berada di kaki Gunung Gede Pangrango ini memiliki udara yang cukup sejuk. Tidak hanya sejuk, bahkan segudang prestasi di bidang pendidikan berhasil diraih, di antaranya beberapa sekolah berhasil menjadi sekolah berwawasan lingkungan dan sejumlah sekolah lainnya diberi predikat sekolah sehat oleh pemerintah pusat. Berawal dari prestasi itulah, muncul konsep untuk menjadikan Kota Sukabumi sebagai kota wisata pendidikan (KWP).

Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kota Sukabumi Beni Haerani mengatakan, konsep pendidikan dan wisata bisa digabungkan sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat. "Konsep tersebut sudah mulai digulirkan sejak dua tahun yang lalu. Kita sendiri merespons positif karena bisa menjadi daya tarik pariwisata," ujar Beni.

Wakil Wali Kota Sukabumi H. Mulyono mengatakan, dengan potensi sumber daya manusia cukup banyak yang terpenting adalah kualitas manusianya. Dengan adanya penggabungan kedua konsep pendidikan dan pariwisata, diharapkan KWP bisa berjalan optimal. "Sampai sekarang memang KWP sudah berjalan. Hanya belum terlihat satu ikon yang bisa menjual di mata masyarakat. Oleh karena itu, saya instruksikan kepada Dinas Pendidikan untuk bisa menginventarisasi potensi-potensi yang ada supaya bisa dimunculkan menjadi ikon daerah," ujar Mulyono ketika ditemui di balai kota, Jumat (28/8).

Sejauh ini, kata dia, sekolah bisa menjadi tujuan KWP, tetapi jangan terbelenggu pada objek sekolah saja. Justru bisa mencari potensi lain seperti museum dan sanggar. Baru-baru ini, pameran seribu karya lukisan dari salah satu sanggar menjadi potensi wisata pendidikan yang belum banyak diketahui masyarakat.

"Harus ada koordinasi antarinstansi untuk bisa mencari mana yang bisa dijadikan konsep wisata pendidikan. Pihak seperti Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan seharusnya bisa menjadikan potensi tersebut sebagai rencana strategis KWP," katanya.

"Konsep wisata pendidikan sendiri di mana seseorang yang mengunjungi sebuah tempat baik sekolah maupun yang lainnya, bisa mendapatkan ilmu dari sana. Penggabungan kedua konsep tersebut, diyakini mampu menarik wisatawan seperti halnya di Yogyakarta. Diharapkan kita bisa ke arah sana dan pada akhirnya tidak hanya indeks pendidikan yang meningkat, tetapi juga berpengaruh pada indeks kesejahteraan," ungkapnya.

Harus banyak belajar

Di tempat terpisah, Ferdiansyah, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Cabang Kota Sukabumi mengatakan, dijadikannya Kota Sukabumi sebagai KWP, seharusnya diawali dengan mengubah persepsi masyarakat tentang kota ini. Ia mencontohkan Yogyakarta yang identik dengan kota pendidikan, nyaman, dan biaya hidup yang murah membuat kota tersebut tak pernah absen didatangi oleh wisatawan asing maupun domestik.

"Yang harus dilakukan adalah mengubah persepsi masyarakat terhadap Sukabumi. Citra negatif seperti kekerasan TKW sedikit demi sedikit harus dikikis. Jangan sampai ingin menjadi KWP sementara untuk ciri khas Sukabumi justru sebaliknya. Memang konsep KWP saat ini juga belum begitu jelas sehingga kurang memiliki daya tarik. Kita harus banyak belajar ke Yogyakarta karena itu contoh yang terbaik," ujar Ferdi, Jumat (28/8).

Dari pengamatan di wilayah Kota Sukabumi, tercatat beberapa museum dan bangunan bersejarah yang belum dilirik menjadi salah satu potensi KWP. Padahal, jika ditelisik kembali, aspek pendidikan juga bisa disesuaikan dengan objek wisata yang akan didatangi sehingga menjadi daya tarik pariwisata. (PK-2)***

Sumber :
http://newspaper.pikiran-rakyat.com/prprint.php?mib=beritadetail&id=95489

Tidak ada komentar:

Posting Komentar